Ibu…Matahari berbisik padaku, Ibu lebih mulia darinya! Karena apa? Tanyaku
Jawabnya “Karena dia hanya menerangi dunia ini pada siang saja. Tetapi Ibu menerangi hidup anak-anak sepanjang masa, menembus ruang kehidupan ini sepanjang zaman”.
Ibu…Pepohon yang rindang berbisik padaku…….. ibu lebih mulia darinya! Karena apa?Tanyaku
Jawabnya “Karena dia hanya meredupkan kehangatan insan yang berteduh dibawah pepohonannya. Tapi ibu meredupkan kehangatan,hidup yang penuh pancaroba, Meredakan kekusutan hati dan akal anak-anak yang ibu kasihi”.
Ibu…Emas dan batu permata berbisik padaku…… Ibu lebih mulia darinya! Karena apa?tanyaku
Jawabnya “Karena ia lambang kekayaan,lambang kemewahan. Tapi ibu adalah lambang kasih sayang, lambang cinta, lambang kemuliaan pengorbanan sejati anak-anakmu”.
Ibu…manis gula dan asinnya garam berbisik padaku…Ibu lebih mulia darinya!Karena apa?Tanyaku
Jawabnya “Karena dia hanya menambah nikmat sesuap makanan dan lezatnya secangkir minuman. Tapi ibu mampu menawarkan bisa kedukaan, melezatkan keriangan dan menambah kecintaan kepada kehidupan anak-anak yang ibu kasihi setiap masa dan ketika…..sampai kapan jua”.
Ibu…Angin yang bertiup berbisik padaku…Ibu lebih mulia darinya! Karena apa? Tanyaku
Jawabnya “Karena dia tidak mampu sepanjang masa bertiup perlahan bagi menenangkan keadaan, karena ada waktunya ia menjadi badai dan taufan merobek kesejahteraan dan kebahagiaan Insan. Tapi ibu sepanjang masa meleraikan kekusutan menenangkan jiwa anak-anakmu sesepoi bahasa bayu, menyemai rasa cinta dan sayang sejati anak-anakmu”.
Ibu…mulianya dirimu…Membenarkan kata-kata surga itu di telapak kaki ibu…
[Mengenalmu 1 kesyukuran, bergurau denganmu 1 kebahagiaan, menyakiti hatimu akan kuelakkan…1 permintaanku semoga persahabatan kita berpanjangan.]
11 Juni 2009
Ibu yang Mulia
12.56
Keindahan