This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

25 Desember 2008

Biar Kuncupnya Mekar jadi Bunga



Pada hakikatnya setiap kita adalah kuncup bunga yang terikat pada batang pohon kehidupan. Kuncup yang kemudian dapat mekar ataupu layu sebelum berkembang. Jikalau mekar maka bunga seperti apa yang dihasilkannya? Mungkin merah, putih, kuning, violet ataupun hitam. Bisa cantik maupun tak sedap dipandang. Ya, itulah pribadi kita….

Pengkiasan ini tidak kumaksudkan pada rupa, fisik, body, atau apapun itu namanya… melainkan pada karakter kepribadian kita. Karena berapa banyak orang yang bisa mempesona kita dalam pertemuan pertama, tetapi kemudian menjadi tidak menarik dalam pertmuan selanjutnya, karena seluruh pesonanya ada pada fisiknya. Sebaliknya, ada sorang yang biasa-biasa saja dalam pertemuan pertama, tetapi semakin dalam kita mengenalnya, semakin jauh kita tertarik pada nya. Pertanyaannya adalah pada posisi manakah kita berada saat ini??? Kuncup yang layu ataukah kuncup yang mulai mekar???

Kuncup yang mekar menjadi bunga itu seperti varitas manusia unggul yang sudah teruji coba. Adalah wajar bagi manusia jika terkadang khilaf. Tapi yang menjadi catatan pentingnya adalah kemudian dia memperbaiki dirinya dan tidak mengulangi kembali kekhilafannya itu. Yang tidak wajar adalah jika ada manusia yang melakukan kesalahan kemudian dia selalu bangga dengan dosa yg diperbuatnya tanpa pernah mau memperbaiki dirinya (semoga itu bukan kita). Memang terkadang sulit bagi kita untuk menjamah varietas unggul tersebut dalam bentuk nyata dalam diri kita. Karena setiap kita punya masa lalu. yang tidak selalu mulus dalam perjalanan sejarahnya. Tapi yang pasti yakinlah bahwa transformasi itu pasti mampu di wujudkan asalkan ada kemauan, usaha, dan do’a yang nyata dan bukan hanya angan-angan belaka.

Jika saat ini kita adalah kuncup, maka jangan biarkan diri kita menjadi layu sebelum berkembang. Mulailah tanamkan azam (niat yang kokoh) dalam hati untuk mejadi bunga mekar yang mempesonakan setiap orang yang memandangnya (maksudnya orang selalu mengingat kita dalam kapasitas orang yang baik dan emang baik beneran loh). Kemudian carilah lingkungan (teman2) yang kondusif yang mampu memberikan suplay makanan pada jiwa kita agar kuncup ini tetap kuat berpegangan pada pohon kehidupan. Setelah itu siramlah diri kita dengan air keimanan secara teratur agar kebutuhan satisfaction jiwa dapat terpenuhi (ndak merasa hampa githciu). Dan kenikmatan untuk selalu menjadi bunga dapat terenyuh dalam hatimu... selanjutnya sinari diri kita dengan cahaya ketaqwaan yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip kehidupan yg tlah di gariskan oleh Allah SWT. Agar bunga itu selalu ingat bahwa dirinya harus mekar selalu....

Semoga kita bisa mejadi bunga yang mempesonakan orang yang memandang kita dan membuat mereka ingin selalu menjadi kuncup mekar menjadi bunga...


terinspirasi dari buku Biar Kuncupnya Mekar Jadi Bunga... anis matta pustaka Ummi jakarta, 2005. yg di bold diambil dari hal. 6

Kisah Pohon Apel


Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula, pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.

Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu.

"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi." jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."

Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang ....... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu."

Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi." kata pohon apel.

"Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?"

"Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu." kata pohon apel.

Kemudian, anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi denganku." kata pohon apel.

"Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar ?"

"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah."

Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.

"Maaf, anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu."

"Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu." jawab anak lelaki itu.

"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat." kata pohon apel.

"Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu." Jawab anak lelaki itu.

"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini." kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.

"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang." Kata anak lelaki. "Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu."

"Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."

Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Ini adalah cerita tentang manusia. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara manusia memperlakukan orang tua.

By: MP

Jenis Jenis Air Mata


Kata Ibnu Qayyim - 10 Jenis Tangis

  1. Menangis kerana kasih sayang & kelembutan hati.
  2. Menangis kerana rasa takut.
  3. Menangis kerana cinta.
  4. Menangis kerana gembira.
  5. Menangis kerana menghadapi penderitaan.
  6. Menangis kerana terlalu sedih.
  7. Menangis kerana terasa hina dan lemah.
  8. Menangis untuk mendapat belas kasihan orang.
  9. Menangis kerana mengikut-ikut orang menangis.
  10. Menangis orang munafik - pura-pura menangis.

"..dan bahawasanya DIA lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (An Najm : 43)

Jadi, Allah lah yang menciptakan ketawa dan tangis, serta menciptakan sebab tercetusnya. Banyak air mata telah mengalir di dunia ini. Sumber nya dari mata mengalir ke pipi terus jatuh ke bumi. Mata itu kecil namun ia tidak pernah kering ia berlaku setiap hari tanpa putus-putus. Sepertilah sungai yang mengalir ke laut tidak pernah berhenti?.kalaulah air mata itu di tampung banjirlah dunia ini.

Tangis tercela atau terpuji ?? Ada tangisan yang sangat di cela umpamanya meratapi mayat dengan meraung dan memukul-mukul dada atau merobek-robek pakaian.

Ada pula tangisan sangat-sangat di puji dan di tuntut iaitu tangisan kerana menginsafi dosa-dosa yang silam atau tangis kerana takut akan azab dan siksa Allah.

Tangisan dapat memadamkan api Neraka

"Rasulullah saw bersabda : Tidaklah mata seseorang menitiskan air mata kecuali Allah akan mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Dan apabila air matanya mengalir ke pipi maka wajahnya tidak akan terkotori oleh debu kehinaan, apabila seorang daripada suatu kaum menangis, maka kaum itu akan di rahmati. Tidaklah ada sesuatupun yang tak mempunyai kadar dan balasan kecuali air mata. Sesungguhnya air mata dapat memadamkan lautan api neraka."

Air mata taubat Nabi Adam a.sBeliau menangis selama 300 tahun tanpa mendonggak ke langit tersangat takut dan hibanya terhadap dosa yang telah ia lakukan.Dia bersujud di atas gunung dan air matanya mengalir di jurang Serandip. Dari air matanya itulah Allah telah menumbuhkan pohon kayu manis dan pohon bunga cengkih.Beberapa ekor burung telah meminum akan air mata Adam lalu berkata, "Manis sungguh air ini." Nabi Adam terdengar lalu menyangka burung itu mempersendakannya lalu ia memperhebatkan tangisannya.

Lalu Allah mendengar dan menerima taubat Adam dan mewahyukan, "Hai Adam sesungguhnya belum Aku pernah menciptakan air lebih lazat daripada air mata taubat mu!."

Air mata yang tiada di tuntut

Janganlah menangis kalau tak tercapai cita-cita bukan kah Tuhan yang telah menentukannya.

Janganlah menangis nonton filem hindustan itu kan cuma lakonan. Janganlah menangis kerana cinta tak berbalas mungkin dia bukanlah jodoh yang telah Tuhan tetapkan.

Janganlah menangis jika gagal dalam peperiksaan mungkin kita kurang membuat persediaan.

Jangan menangis kalau wang kita hilang di jalanan sebab mungkin kita kurang bersedekah buat amalan.

Janganlah menangis kalau tidak di naikkan pangkat yakin lah, rezki itu adalah pemberian Tuhan.

Dari itu??..

Simpanlah air mata-air mata tangisan itu semua buat bekalan untuk menginsafi di atas segala kecuaian yang telah melanda diri, segala dosa-dosa yang berupa bintik2 hitam yang telah mengkelamkan hati hingga sukar untuk menerima hidayah dari Allah swt. Seru lah air mata itu dari persembunyiannya di balik kelopak mata agar ia menitis membasahi dan mencuci hati agar ia putih kembali dan juga semoga ia dapat melebur dosa2 dan moga-moga akan mendapat ampunanNya jua.

Junjungan Mulia bersabda "Ada 2 biji mata yang tak tersentuh api neraka, mata yang menangis di waktu malam hari kerana takut kepada Allah swt dan 2 biji mata yang menjaga pasukan fi sabillah di waktu malam."

"Di antara 7 golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah di hari qiamat"??seseorang yang berzikir bersendirian lalu mengenang tentang kebesaran Allah swt lalu bercucuran air matanya."

"Jika tubuh seseorang hamba gementar kerana takut kepada Allah, maka berguguran lah dosa-dosanya bak gugurnya dedaunan dari pepohonan kering."

Berkata Salman Al Faarisi r.a "Aku di buat menangis atas 3 perkara jua :

  1. Berpisah dengan Rasulullah saw dan para sahabat-sahabat.
  2. Ketakutan seorang yang perkasa tatkala melihat malaikat Israil datang mencabut nyawanya.
  3. Aku tidak tahu samada aku akan di perintahkan untuk ke syurga atau neraka.

Air mata tanda rahmat Tuhan. Rasulullah saw bersabda : Jagalah mayat ketika kematiannya & perhatikanlah 3 perkara.

  1. Apabila dahi nya berpeluh.
  2. Airmatanya berlinang.
  3. Hidungnya keluar cecair seperti hingus.

kerana hal hal tersebut menandakan rahmat Allah swt untuk si mayat. (riwayat dari Salman al Faarisi)

Sucikanlah 4 hal dengan 4 perkara : "Wajahmu dengan linangan air mata keinsafan, Lidahmu basah dengan berzikir kepada Penciptamu, Hatimu takut dan gementar kepada kehebatan Rabbmu, dan dosa-dosa yang silam di sulami dengan taubat kepada Dzat yang Memiliki mu."

sampaikanlah walau satu ayat" al hadis


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More