This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

26 Maret 2010

Kepada Calon Istriku ( surat seorang ikhwan)


Assalammu'alaikum Wr. Wb....
Calon Istriku...
Masihkah menungguku.. .? Hmm... menunggu, menanti atau yang sejenis dengan itu kata orang membosankan. Benarkah?! Menunggu... hanya sedikit orang yang menganggapnya sebagai hal yang “istimewa”. Dan bagiku, menunggu adalah hal istimewa. Karena banyak manfaat yang bisa dikerjakan dan yang diperoleh dari menunggu.
Menunggu bisa dimanfaatkan untuk mengagungkan- Nya, melihat fenomena kehidupan di sekitar tempat menunggu, atau merenungi kembali hal yang telah terlewati. Banyak hal lain yang bisa kau lakukan saat menunggu. Percayalah bahwa tak selamanya sendiri itu perih.
Calon Istriku…
Maklumilah bila sampai saat ini aku belum datang. Bukan ku tak ingin, bukan ku tak mau, bukan ku menunda. Tapi persoalan yang mendera diri ini masih banyak dan kian rumit. Meski saat ini hidup untuk diri sendiri pun rasanya masih sulit. Namun seperti seorang ustadz pernah mengatakan bahwa hidup untuk orang lain adalah sebuah kemuliaan. Memberi di saat kita sedang sangat kesusahan adalah pemberian terbaik. Bahwa kita belumlah hidup jika kita hanya hidup untuk diri sendiri.
Calon Istriku...
Percayalah padaku aku pun rindu akan hadirmu. Aku akan datang, tapi mungkin tidak sekarang. Karena jalan ini masih panjang. Banyak hal yang menghadang. Hatiku pun masih dalam buaian angan. Seolah sedetik tiada tersisakan. Resah hati tak mampu kuhindarkan. Tentang sekelebat bayang, tentang sepenggal masa depan. Lebih baik mempersiapkan diri sebelum mengambil keputusan. Keputusan besar untuk datang kepadamu.
Calon Istriku...
Jangan menangis, jangan bersedih, hapus keraguan di dalam hatimu. Percayalah pada-NYA, Yang Maha Pemberi Cinta, bahwa ini hanya likuan hidup yang pasti berakhir. Yakinlah “saat itu” pasti ' kan tiba.
Tak usah kau risau karena makin memudarnya kecantikanmu. Karena kecantikan hati dan iman yang dicari. Tak usah kau resah karena makin hilangnya aura keindahan luarmu. Karena aura keimananlah yang utama. Itulah auramu yang memancarkan cahaya syurga. Merasuk dan menembus relung jiwa.
Wahai perhiasan terindah...
Hidupmu jangan kau pertaruhkan. Hanya karena kau lelah menunggu. Apalagi hanya demi sebuah pernikahan. Karena pernikahan tak dibangun dalam sesaat, tapi ia bisa hancur dalam sekejap.
Jangan pernah merasa, hidup ini tak adil. Kita tak akan pernah bisa mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup. Pasrahkan inginmu sedalam kalbu pada tahajjud malammu. Bariskan harapmu sepenuh rindumu pada istikharah di shalat malammu. Kembalikan pada-NYA, ke dalam pelukan-NYA. Jika memang kau tak sempat bertemu diriku, sungguh itu karena dirimu begitu mulia, begitu suci. Dan kau terpilih menjadi ainul mardhiyah di jannah-NYA.
Calon Istriku...
Skenario Allah adalah skenario terbaik. Dan itu pula yang telah Ia skenariokan untuk kita. Karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk lebih matang merenda hari esok seperti yang kita harapkan nantinya. Untuk membangun kembali peradaban ideal seperti cita kita.
Calon istriku...
Ku tahu kau merinduiku, bersabarlah saat indah ' kan menjelang jua. Saat kita akan disatukan dalam ikatan indah pernikahan. Bila waktu itu telah tiba, kenakanlah mahkota itu, kenakanlah gaun indah itu. Masih banyak yang harus kucari, 'tuk bahagiakan hidup kita nanti...
Calon istriku...
Saat ini ku hanya bisa mengagumimu, hanya bisa merindukanmu. Dan tetaplah berharap, terus berharap. Berharap aku ' kan segera datang. Jangan pernah berhenti berharap. Karena harapan-harapanlah yang membuat kita tetap hidup.
Bila kau jadi istriku kelak, jangan pernah berhenti memilikiku dan mencintaiku hingga ujung waktu. Tunjukkan padaku kau ' kan selalu mencintaiku. Hanya engkau yang aku harap. Telah lama kuharap hadirmu di sini. Meski sulit harus kudapatkan. Jika tidak kudapat di dunia, ' kan kukejar sang ainul mardhiyah yang menanti di syurga.
Ya Allah... ringankanlah, kerinduan yang mendera. Kupanjatkan sepotong doa setiap waktu, karena keinginan yang menyeruak di dalam diriku.
Ya Allah... ampuni segala kesilafan hamba yang hina ini ringankan langkah kami. Beri kami kekuatan dan kemampuan tuk melengkapkan setengah dien ini, mengikuti sunnah RasulMu jangan biarkan hati-hati kami terus berkelana tak perpenghujung yang hanya sia-sia dengan waktu dan kesempatan yang telah Engkau berikan.
Wassalamu'alaikum.

Seuntai Kalung Permata

Ini adalah kisah nyata tentang seorang pemuda sholeh yang pada suatu hari tidak sengaja menemukan sebuah kantung berisikan kalung yang berhiaskan intan permata. Keesokan harinya dia mendengar bahwa ada seorang bapak yang mencari kantungnya yang hilang yang berisikan kalung berhiaskan intan permata, mendengar berita tersebut pemuda itu lalu segera menemui bapak pemilik kantung dan menyerahkan kantung tersebut kepadanya, yang sangat menakjubkan lagi ketika bapak pemilik kantung tersebut ingin memberikan sedikit imbalan kepadanya, dia menolak sambil berkata bahwa ia datang hanya untuk mengantarkan kantung tersebut dan itu merupakan kewajiban dia. Lalu dia pun berlalu pergi.

Hari- hari berlalu, bulan berganti bulan, ketika sang pemuda sholeh bersama teman-temannya memutuskan untuk mengarungi samudra, namun kita hanya bisa berencana Allahlah yang Maha Berkehendak atas segala sesuatu, rupanya badai besar menerpa perahu mereka sehingga menghancurkan perahu mereka serta menenggelamkannya, bahkan seluruh penumpang perahu tersebut meninggal dunia kecuali sang pemuda sholeh, arus air pun mengantarkan pemuda tersebut ke sebuah daerah yang asing baginya. Beruntung dia menemukan masjid di sana, namun ketika dia mendengarkan bacaan Al quran dari penduduk daerah tersebut , dia menemukan banyak kesalahan pada bacaan mereka.

Akhirnya dengan hati-hati dia mencoba mengajari penduduk daerah itu membaca Alquran dengan baik, dia pun mengajarkan mereka membaca dan menulis, sehingga membuat dia dicintai dan sangat dihormati oleh penduduk daerah tersebut , tiba saatnya pemuda tersebut berfikir untuk kembali pulang ke kampung halamannya, dia pun mengutarakan keinginannya kepada penduduk di daerah tersebut, namun mereka menahan pemuda tersebut untuk tetap tinggal disana, bahkan ingin menikahkan dia dengan seorang gadis di daerah itu.

Pemuda tersebut menerima tawaran mereka dan menikah dengan gadis yang diapun tidak mengenalnya sama sekali bahkan melihatnya pun belum pernah, sehabis akad berlangsung tibalah saatnya dia melihat istrinya, betapa terkejutnya dia ketika melihat istrinya tersebut, bukan karena dia tidak cantik atau cacat tetapi karena kalung yang dia pakai persis dengan kalung yang dia temukan dulu, kalung itu berhiaskan intan permata yang begitu indah, rupanya tanpa sepengetahuannya Bapak sang gadis selalu berdoa agar dia dapat dipertemukan dengan pemuda sholeh yang menemukan kalung permata miliknya untuk ia nikahkan dengan anak gadisnya,dan subhanallah Allah mengabulkan doanya.

Kisah ini adalah sepenggal kisah tentang pemuda yang memiliki kejujuran dan keikhlasan yang tinggi yang pada akhirnya mengantarkan ia pada keberkahan yang luar biasa, betapa indahnya hidup kita apabila kita bisa mengambil pelajaran dari sang pemuda sholeh, semoga Allah selalu memudahkan kita ke jalan kebaikan, wallahu ‘alam bisshowwab……….



Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More