Dua buah hati disatupadukan untuk bisa saling memahami. Kelihatannya sulit namun sebenarnya mudah. Ketika dua hati sudah berkomitmen untuk bersatu, maka harus ada kesepahaman diantara keduanya. Saat itu diri harus segera memahami bahwa ia tidak lagi mutlak menjadi miliknya sendiri namun sudah terbagi menjadi dua dalam arti orang lain juga berhak atas dirinya, tidak memikirkan sesuatu yang seharusnya memang sudah tidak perlu dipikirkan.
Moslem_family
Memang tidak mudah bila baru dibayangkan, semua perlu dicoba, step by step, selangkah demi selangkah. Berbagi rasa, tidak ada rahasia diantara keduanya, memahami antara yang satu dengan yang lain, saling mempercayai, tidak berkhianat dalam segala dan adanya perhatian diantara keduanya terhadap hal-hal yang kecil adalah langkah awal untuk menjalin sebuah ikatan berumah tangga yang sakinah.
Tidak perlu mencari kekurangan dari yang lain karena semua akan saling melengkapi. Bukankah akan nampak lebih indah bila dapat saling memberi dan menerima ?. Seorang istri tidak senantiasa dituntut untuk selalu kalah pandai dari suami demikian juga sebaliknya suami juga tidak senantiasa dituntut untuk lebih pandai dari istri, kecuali mungkin dalam hal pengetahuan agama sangat lebih baik jika suami lebih tahu dari istri karena suami adalah penanggung jawab segala hal yang terjadi dalam rumah tangganya, dunia akherat. Namun semua memang perlu belajar, kehidupan berumah tangga merupakan satu madrasah (sekolah) yang sangat baik untuk menempa diri menjadi manusia dewasa. Jalani dan jalani, semua akan baik-baik saja. Allah lebih tahu apa yang seharusnya terjadi pada hamba-Nya.
* Tulisan ini khusus dipersembahkan bagi mereka yang menjalin suatu ikatan cinta kasih untuk memenuhi sunnah Rosul-Nya.
Tulisan seorang hamba yang menjadi murid setiap jengkal kehidupannya.
09 Januari 2009
Keluarga, salah satu guru dalam kehidupan
09.49
Keindahan