26 Juli 2010

Dekatnya pertolongan Allah

Masih adakah yang meragukan pertolongan Alloh….?

Selasa-rabu kemarin saya mengikuti seminar, hanya saja tidak sampai malam, saya hanya mengikuti sampai magrib. Ada cerita menarik dari kakak tingkat yang mengikuti acaranya sampai jam sepuluh malam….

Jadi, hari itu adalah seminar entrepreunership yang diadakan oleh KM ITB, dengan pembicara Pak Heppy Trenggono dan tim iibf nya. Ketika malamnya diadakan real game, jadi peserta diterjunkan ke tempat2 umum untuk menjual produk selama satu jam. Produk yang dijual adalah makanan instan ‘potayo’. Setiap orang diberi 12 bungkus dengan harga perbungkusnya Rp 3000 dari panitia. Para peserta tidak boleh membawa hp/uang ketika berjualan.

Dan mulailah sebuah cerita yang menarik bagi saya….

Ada salah seorang peserta yang pada waktu mendekati habisnya satu jam, belum bisa berhasil menjual satu pun produk. Ia tetap berusaha sekuat tenaga dan pasrah. Lalu ada seorang bapak yang mobilnya mogok, peserta tersebut membantu mendorong mobil bapak tersebut sampai pada akhirnya mobil tersebut bisa berjalan kembali. Kemudian bapak itu mengucapkan terima kasih dan bertanya ke peserta tersebut,”Lagi ngapain?”. Peserta tersebut menjawab bahwa ia sedang berjualan makanan instan, ia ingin pulang ke jawa tengah tapi tidak ada uang (memang saat itu peserta dilarang membawa uang). Akhirnya bapak tersebut memberinya uang Rp 50.000. Peserta tersebut memberikan beberapa produknya agar ia tidak hanya diberi uang secara cuma2.

Dengan begitu ia sebenarnya telah balik modal (12×3000=36000). Tapi karena produk dan waktunya masih, ia berusaha menawarkan lagi ke orang2 di sana. Kemudian ia menawarkan ke seorang bapak2 d dalam mobil. Bapak2 tersebut menolak untuk membeli. Kemudian tiba2 ada seorang bocah cilik pengemis yang meminta uang ke peserta tersebut. Bocah cilik itu mengaku belum makan. Peserta tersebut menimbang2, ada selembar uang 50000 di tangannya dan produknya. Kalau ia memberikan uang itu, maka ia tidak punya uang. Tapi kalo ia memberi makanan instannya, belum tentu bisa langsung dimakan oleh bocah cilik itu. Lalu apa yang peserta itu lakukan? Pada akhirnya ia memberikan selembar uang 50000 tersebut ke bocah cilik itu. Rugikah peserta tersebut? Di tangannya itu kini tak ada uang sepeser pun. Subhanalloh…..bapak2 yang tadi menolak untuk membeli produk makanannya, menemui peserta itu. Apa yang bapak itu lakukan? Membeli produknya? Ato memberi uang 50000 seperti bapak yang mobilnya mogok tadi? Bukan itu semua. Tapi bapak itu memberikan uang Rp 400.000 secara cuma2. Subhanalloh……

Bapak2 yang memberika uang 400.000 itu bukanlah panitia, bukanlah tim iibf, tapi benar2 orang umum yang sama sekali tidak tahu bahwa orang yang berjualan itu adalah peserta seminar. Bapak2 itu hanyalah orang yang Alloh gerakkan untuk membantu peserta itu……..

Benar adanya, ketika kita ikhlas….ketika kita pasrah….ketika kita akan mengharap ridho-Nya, maka pertolongan itu dekat. Ini sebuah real game, dan dari permainan kecil ini saja Alloh sudah menunjukkan kuasa-Nya. Lalu, bagaimana dengan permainan dunia ini? Mungkin saja usaha kita macet karena kita kurang sedekah. Mungkin saja hidup kita awut2an karena kita kurang menggantungkan diri pada-Nya. Sungguh, pertolongan Alloh itu dekat….

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More