09 Agustus 2010

Refleksi 5 Tahun Usia Pernikahan

Malam ini, usai kita menunaikan sholat isya berjamaah dalam suasana khusyuk dan tawadhu’, ada berjuta kebahagiaan merekah tak terhitung memenuhi dadaku. Hal ini terutama karena, malam ini, kita memperingati 5 tahun usia pernikahan kita, tanggal 8 Agustus 2005-8 Agustus 2010

Betapa cepat waktu berlalu. Kita telah melalui masa-masa suka dan duka bersama sebagai pasangan suami istri, yang saling melengkapi, saling menggenapi. Kita tersenyum bersama mengingat masa-masa awal kita bertemu pertama kali dulu serta perjalanan kehidupan pernikahan kita yang penuh dinamika. Indah, lucu, getir dan juga mengesankan.

Kamu tertawa pelan ketika aku menceritakan kembali bagaimana aku nyasar mencari rumahmu lalu ketika kubertanya pada seseorang ternyata dia kakakmu, juga kegundahanku menjelang pernikahan, bagaimana perjuanganmu ketika melahirkan Dzakiyyah dan Aisyah, cerita kisah ketika aku beraksi menjalankan strategi melampiaskan rasa ngidam-mu ketika hamil anak pertama kita , dan tentu tak lupa aksi-aksi lucu menggemaskan kedua buah cinta kita, Dzakiyyah dan Aisyah. Kisah ketika di malam pernikahan kita kau betapa kagetnya ketika kuberdendang dangdut Bang Haji Rhoma dengan Lagunya Wanita Sholeha setelah kunyanyikan lagu lagu nasyid.

Pada saat yang sama, airmatamu mengalir ketika kuceritakan pengorbanan menggadaikan cincin tunangan di masa awal pernikahan Semuanya terangkum dalam rangkaian mozaik indah yang mewarnai seluruh perjalanan cinta kita. Dan kau lihat air mataku jatuh menetes ketika aku bercerita tentang perjuanganmu melahirkan anak anak kita. Kau wanita hebat..

Ya, memang demikianlah, cinta adalah mengalami. Merasakan. Mendalami. Meresapi.

Ketika kita menyadari untuk memilih sebagai pasangan hidup dan belahan jiwa, maka disaat yang sama, cinta itu harus senantiasa ikut bersama setiap jejak langkah kaki, sambil menautkan jemari, lalu berjalan bergandengan. Bersama. Aku menjadi bagian dari dirimu, begitupun sebaliknya, Dirimu menjadi bagian tak terpisahkan dari diriku. Ikatan perasaan mutual yang ada dari hubungan kita tumbuh mekar bersama pengalaman menjalani hidup bersamamu.

Cinta mesti berada pada tataran esensi, bukan sekedar eksistensi, yang dipelihara dan dinikmati setiap detik proses melaluinya. Bahwa dalam perjalanan cinta kerap kali terjadi letupan-letupan yang mengejutkan, kita senantiasa berusaha untuk mampu melerai dan menanggulanginya. Karena kita menempatkan cinta itu tidak sebatas kenangan dan pikiran. Ia adalah bagian dari interaksi antara kita untuk menjaga harmoni. Membuat “bara” nya tetap menyala hangat dalam jagad hati kita masing-masing.

Istriku sayang,

Setelah 5 tahun berlalu, kita kembali menapak tilas perjalanan cinta kita. Berkaca pada cermin diri dan berjanji bersama untuk tetap berkomitmen memeliharanya secara intens dan berkelanjutan.

Aku bersyukur kepada Allah SWT menjalani kehdiupan pernikahan yang indah bersamamu dan juga kedua anak kita.

Jalan panjang dan terjal terbentang dihadapan kita, istriku sayang. Tapi yakinlah, bersamaku, kita akan melewati semuanya dengan penuh keyakinan dan ketegaran. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan menjaga kita dalam menempuh perjalanan itu.

Terimakasih telah menjadi istri yang hebat untukku dan ibu yang luar biasa buat kedua anak kita selama ini.

Selamat Ulang Tahun Perkawinan ke-5

Aku Mencintaimu Sayang.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More