09 Agustus 2010

8 AGUSTUS 2005 (SELAKSA CINTA UNTUK ISTRIKU)

Segala puji bagi Allah, kita memujiNya, memohon ampunan dan pertolongan kepadaNya, kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan kejelekan perbuatan perbuatan kita, barang siapa yang Allah beri petunjuk, maka tak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang Allah sesatkan, maka tak ada yang memberinya hidayah. Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

Istriku sayang yang cantik dan manis…

Mari bersama kita ucapkan syukur kepada Allah dengan tiada henti-henti karena Allah dengan tiada hentinya senantiasa mencurahkan nikmat yang tak terhingga kepada kita..salah satunya dengan dipertemukannya kita dalam sebuah ikatan suci pernikahan.

Istriku..

Baru saja kita telah laksanakan akad nikah kita, tiada kata yang paling indah yang patut kita ucapkan selain Subhanallah walhamdulillah Wallahu akbar, Maha Suci Allah yang telah mengizinkan berlangsungnya akad nikah dengan restu orang tua kita dan dengan kesaksian serta do’a dari mereka yang hadir.

Istriku…

Allah telah berfirman dalam surat Ar Rum : 21 “ dan diantara tanda tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikanNya diantara kamu rasa kasih dan sayang, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”

Wahai tulang rusukku,

Ayat diatas menerangkan tujuan pernikahan yaitu menciptakan ketentraman, saling cinta dan kasih sayang. Ketiganya merupakan tiang kokoh penyangga bangunan rumah tangga dan keluarga. Bila salah satunya tak ada maka akan goyahlah rumah tangga tsb.

Istriku yang manis….

Pertama : “litaskunu ilaiha” yaitu sakinah

Ketenangan dan ketentraman, saling cinta dan kasih sayang. Supaya suami tenang dan tentram, setentram Muhammad Rosulullah SAW ketika berada dalam pelukan Siti Khodijah ra. Kewajiban istri berusaha menenangkan dan menentramkan suami, pun demikian sebaliknya.

Istriku, Nina Eka Indriani…

Kedua : “Mawaddah” atau saling mencintai. Saat ini orang yang bernama Mulyadi Prasetya telah menjadi suamimu dan kau telah menjadi istriku, mari bersama kita tumbuhkan bunga bunga cinta dalam hati ini dan dalam bingkai menggapai ridhoNya.

Istriku, senyum dulu dong…

Cinta itu bersifat subyektif, yaitu untuk kepentingan orang yang mencintai. Namun bukan sekedar cinta. Sebab, kalau hanya cinta, seorang wanita yang mengucapkan “Aku Cinta Padamu” berpuluh kali dalam sehari semalam, kemudian ia mengucapkan itu pada keesokan harinya jangan karena untuk kepentingan diri semata, tapi lebih dari itu karena Allah SWT dan karena ketaatan istri pada suami dan sebelum kau ucapkan itu maka aku ucapkan “aku cinta kamu wahai istriku”.

Sayangku..

Untuk yang ketiga adalah “rahmah” yaitu kasih saying yang bersifat obyektif, yakni kasih saying untuk kepentingan orang yang disayangi. Kasih saying inilah yang harus mejadi landasan cinta, bisa jadi cinta semakin lama semakain berkurang, sedangkan kasih saying semakin kuat dan mantap, cinta hanya mampu bertahan pada saat saat perkawninan masih dianggap baru dan muda sedangkan kasih sayanglah yang mendominasi cinta.

Ketiga bagunan itulah yang menjadi tujuan perkawinan dalam islam.. I LoveYou Honey…

Istriku yang dirahmati Allah…

Suami istri tidak akan berada selamanya dalam pelaminan dengan tumpuan dan pandangan dari ratusan pasangan mata, masa masa pemajangan itu hanya sesaat, setelah itu turun dan menanggalkan pakaian kebesaran pengantin untuk kemudian menggantinya dengan pakaian biasa dan menjalani hidup baru seperti sekarang kita sudah mengenakan baju biasa.

Namun yang pasti kita kini telah di WISUDA dengan gelar SI (Suami-Istri). Akibat dari menyandang gelar tersebut maka masing-masing kita mempunyai hak, tugas dan kewajiban. Hak suami adalah kewajiban istri dan hak istri adalah kewajiban istri. Masing masing harus mengetahui, memahami serta melaksanakan hak dan kewajiban tersebut.

Sayangku…

Dalam pelaksanaan tiga hal itulah kita akan selalu dihadapkan pada 3 kendala ;

  1. Kesulitan kesulitan hidup yang sukar dihadapi
  2. Cita cita dan harapan yang tidak tercapai dengan mudah
  3. Rezeki dan kebutuhan hidup yang kurang mencukupi

Jika salah satu atau ketiga kendala tersebut ada bersama kita, satu-satunya jalan keluar ialah bertaqwa kepada Allah dan bertawakal padaNya. Allah sudah berfirman dalam surat Ath Thalaq ayat 2-3 “ Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan kebutuhanNya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya . Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Istriku sayang…

Perkawinan adalah memadukan watak watak yang berbeda, ia adalah perpaduan dua tabiat, sifat, perilaku dan kecenderungan yang berbeda dan kadang-kadang berlawanan atau kontradiktif, sehingga tak jarang memunculkan sikap ketidaksenangan suami dan istri dari hal-hal yang berlainan ini munculah keharmonisan dan kebaikan..

Hal ini dibenarkan oleh ilmu pengatahuan modern, seorang pakar psikolog berpendapat bahwa suami istri sebaiknya memiliki sifat-sifat dan perilaku yang berbeda-beda dan berlawanan dalam beberapa hal, misalnya:

  1. Suami dermawan dan muarh hati sedangkan istri hendaknya bersikap hemat
  2. Suami hendaknya pemberani sedangkan istri hendaknya penakut
  3. Suami rendag hati, murah senyum dan ceria kepada siapapun, sedangkan istri bersikap tegas terhadap orang yang bukan keluarga dan tidak dikenalinya.

Istriku yang kuncintai karena Allah…

Rasulullah SAW bersabda : Innaddunya kulluha mataa’un wa khoiru mataa’iddunyal maratusholihah/ sesungguhnya seluruh dunia adalah benda(kesenangan) dan sebaik baik kesenangan ialah wanita(istri) yang sholeha. (HR Muslim)

Istriku sayang yang kucintai…

Seorang ibu pernah berwasiat kepada putrinya “ Hai putriku, kamu akan berpisah dengan lingkungan tempat kamu dilahirkan dan akan meninggalkan “sarang” tempat kamu dibesarkan untuk berpindah ke “sangkar” yang tidak kamu ketahui isinya dan kepada seorang pendamping yang belu kau “kenal”

Dengan kekuasaannya terhadap dirimu, dia menjadi pengawas dan penguasa.

Wahai putriku…

Camkan pesanku dan tempatkanlah sebagai pusaka dan peringatan.

  1. Bergaulah dengannya atas asas kerelaan
  2. Musyawarahlah dengan kepatuhan dan ketaatan yang baik terhadap suami yang akan menjadi pemimpinmu
  3. Peliharalah apa-apa yang ada dalam jangkauan mata dan hidungnya, janganlah dia melihat sesuatu yang baruk dari kamu dan hendaknya dia mencium dari kamu keharuman. Hiasi bola matamu yang indah, dan basuhlah tubuhmu dengan air yang cukup mengharumkan bila tidak ada wewangian.
  4. Jagalah waktu-waktu makan dan ketenangan tidurnya sebab perihnya lapar dapat mengobarkan amarah dan kurangnya tidur dapat membangkitkan kejengkelan.
  5. Peliharalah rumah, harta benda, diri, kehormatan dan anak-anaknya. Sesungguhnya menjaga harta benda merupakan suatu penghargaan yang baik sedangkan menjaga anak-anak adalah kehormatannya dan itu perbuatan mulia.
  6. Janganlah sekali-kali membocorkan rahasia dan menentang perintah suami.
  7. Jauhilah kegembiraan disaat suami sedang dirundung kesedihan atau kesusahan, dan janganlah bersifat murung pada saat suami sedang bergembira sebab yang pertama termasuk kekurangan sedangkan yang kedua merupakan pengarus suasana
  8. Muliakan suamimu agar ia memuliakanmu.

Wahai sahabat sejatiku teman dalam perjalananku…

Akhirnya orang yang bernama Mulyadi Prasetya yang kini menjadi suamimu yang selalu akan kamu sayangi dan cintai menorehkan harapan harapan pada kertas ini. Harapan harapan ini tak terlalu tinggi agar kita mudah menggapainya, harapan harapan ini juga agar untuk menjadi rambu-rambu agar kau menjadi istri yang sholehah.

Harapan-harapan kakak adalah …

Jadilah istri yang selalu tampil dengan dandanan yang rapid an indah dihadapan suami, selalu bersih baik badan, pakaian, rumah maupun lingkungan kita, taat dan patuh pada suami tapi bukan dalam bentuk maksiat kepada Allah. Memelihara sendiri anak-anak kita tanpa diasuh oleh siapapun. Mendidik anak dengan akhlak dan keimanan yang baik, jadilah istri yang selalu rela dan puas dengan pemberian suami baik sedikit maupun banyak dan tidak menuntut suami dengan hal-hal yang diluar kemampuanya, jadilah seorang istri yang bijaksana, mengurus rumah tangga dengan baik dan membelanjakan uang pada tempat yang benar, sasaran yang baik dan hal hal yang diperlukan saja. Selalu tersenyum dalam menyambut suami dengan tangn terbuka dan pelukan hangat dengan ucapan yang menyenagkan dan melegakan suami.

Istriku sayang…

Bergaulah dengan keluarga kakak dengan baik, terutama dengan ibu. Jadilah istri yang menghormati cita rasa suami, menyertai kakak dalam hati nurani dan tenggang rasa, berhati-hati dalam melontarkan perkataan jangan sampai menyinggung dan melukai perasaan suami, memberi kesan isyarat cinta kasih dan sayang meskipun basa basi demi memperkokoh kelestarian ikatan pernikahan dan perkawinan.

Sayang…

Jadilah seorang istri yang pandai bersyukur terhadap kebaikan suami, Insya Allah hal ini akan semakin menimbulkan cinta suami dan mendorongnya untuk berbuat kebaikan lebih banyak lagi.

cintaku, permaisuriku, bidadariku, manisku, cantikku, rembulan cintaku, bintang kejoraku, matahariku, pelangi hatiku, melatiku, peri cantikku, mahadewiku, my sweety, my honey, my edelweiss, my heart, my love, i just wanna say i love u. jagalah selalu kelemah lembutanmu dan juga kehalusanmu yang merupakan cirri kewanitaan dan kecantikan jiwa/ jamalur ruh. Kecantikan wajah dan keindahan tubut but kecantikan jiawa akan tetap lestari.

Sayang….

Itu adalah harapan harapan kakak sebagai suamimu dan bukan hanya sebuah harapan semata tapi lebih daripada itu semoga ukhti sudah memiliki itu, jika belum… mari besama kita wujudkan.

Untukmu…..

Kakak akan berusaha menjadi suami yang memiliki kelebihan dalam hal kebenaran dan kejujuran. Kakak akan senantiasa menjadi suami yang senang bersenda gurau, ramah padamu, selalu tersenyum indah dihadapanmu dan dihiasi dengan kesabaran yang kau harapkan, memberi istri hak untuk hhiburan, kesenangan yang wajar, rekreasi, dan obrolan malam sebelum kita terlelap dalam mimpi mimpi indah kita, kakak akan selalu menemani kemanapun kau pergi, mengantarkan kau ke majlis ilmu, resepsi pernikahan sahabatmu, mengajar, dan aku akan selalu siap menjemputmu dimanapun kau beraktifitas.

Semoga kau belum mengantuk sayang… masih kuat kan meneruskan membaca surat suamimu ini? Afwan jika surat kakak ini menyita waktu padahal kau lelah setelah menerima tamu dari siang sampai malam.

Kakak sebagai suamimu akan senantiasa bersikap sabar atas segala yang terjadi, tidak mencari-cari kesalahan istri. Kakak akan bertanggung jawab dan membuang jauh jauh kata cerai..Insya Allah

Kakak, Insya Allah akan bersikap bijaksana, lembut dan beradab, selalu berbicara dengan sopan, memberi nafkah dengan baik, kakak akan selalu tampil indah dihadapanmu. Itu adalah cita cita kakak guna menjadi suami yang bisa kau banggakan, bisa menjadi seorang pemimpin yang kau idamkam.. baca deh surat At Taghaabun ayat 14, jika sudah dibaca lanjut yu baca surat kakak..

Yang dimaksud dengan “menjadi musuh bagimu” ialah kadang-kadang istri atau anak dapat menjerusmuskan keluarganya khususnya dalam hal ini suami hingga akhirnya melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan islam sehingga merugi dunia dan merugi dalam urusan akhiratnya.

Istriku sayang…

Jadikanlah da’wah sebagai panglima dalam rumah tangga kita, karena da’wah adalah sebuah kemestian. Jika suamimu pergi untuk urusan da’wah maka ringankanlah langkahnya, Insya Allah, Allah akan menjagamu. Istri adalah penyemangat suami manakala suami dengan segala keadaan dan kondisi sedang lemah, istri adalah penghibur suami disaat suami sedang lara.

Istri yang kucintai…

Da’wah ditempat tinggalmu butuh energi yang sangat besar, maka janganlah sampai lemah dalam tarbiyah, karena banyak hal harus kita perjuangkan bersama di bumi kranggan. Ingatkan pada saat kita ta’aruf.. kakak layangkan sebuah pertanyaan tentang bagaimana pendapatmu tentang da’wah dan tarbiyatunnafs…lalu kau menjawab “da’wah harus terus berjalan dan tarbiyah adalah sebuah sarana menebar da’wah. Tak kan kutinggalkan tarbiyah dalam perahu da’wah” mendengar jawaban tersebut kakak waktu senang sekali.

Istriku sayang…

Kakak akan senantiasa mengantarkanmu kemanapun kau pergi dan senantiasa menjemputmu, kesekolah tempatmu mengajar, ke acara pernikahan sahabatmu, lebih lebih ke acara halaqoh tarbawiyah.. Kakak tidak dapat mengantarkanmu atau menjemputmu jika ada keperluan yang syar’i.. namun kakak akan selalu prioritaskan dirimu.

Kakak akan selalu memberi semangat kepadamu dan sebaliknya senantiasa motivasi kakak.

Wahai sahabat sejatiku, teman dalam perjalanan panjangku, itu saja dari kakak, setelah surat ini selesai kau baca tolong SMS kakak. Kakak akan menemuimu di kamar ini dan berdiskusi tentang isi surat ini. OK

Wassalamu’alaikum…

Suamimu,

Mulyadi Prasetya

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More